UMKM Harus Ada Keseimbangan Dengan Dunia Digital
- Di Tulis Oleh Anton1
- 02 Juli 2019
- 607 Pembaca
Palembang, Sumselnian.com - Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) melalui Peringatan Hari Usaha Mikro Kredit Menengah Internasional yang mana diselenggarakan oleh Internasional Council For Small Bussiness Indonesia (ICSBI) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) yang mana langsung dihadiri oleh Perwakilan dari Kementerian Koperasi Usaha Mikro RI Braman Setyo, Ketua ICSBI Koordinator wilayah Sumsel J. Rianthony Nata, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Deputy Bisnis Perusahaan Terbatas Pegadaian Wilayah 3 Sumatera Bagian Selatan Aris Suroso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Basyaruddin Akhmad, serta undangan lainnya yang dipusatkan digrandballroom Hotel Grand Inna, Selasa (1/7/2019).
Gubernur Sumsel H. Herman Deru bahwa saya adalah orang yang pertama menolak terhadap tower bersama, tidak ada penyebaran informasi maka dari itu saya anjurkan agar BTSnya dipisah supaya jika satu provider mengalami gangguan maka yang lain tidak terganggu, agar bisa dengan mudah menyebarkan informasi, dan kebijakan itu hanya dimiliki oleh yang memiliki power serta keuangan yang baik. UMKM bisa hidup dengan baik asal dibina, jangan seperti hidup namun seperti mati, maka itu diperlukan bantuan dari perusahaan agar bisa berkembang, baik berupa CSR ataupun kemitraan, dan berupa lainnya, melalui company besar yang bisa menolong, power instansi baik secara vertikal ataupun lainnya. Mari mata kita arahkan sorot mata kita kepada penjuru seluruh kota dan desa. Akibat dari dunia digital semua bisa tutup , karena zaman sekarang apapun yang ingin dilakukan sudah melalui online. Sehingga tidak kita sadari tegerus, peran manusia bisa berkurang karena akibat ini, dan bisa mengurangi tenaga kerja, semua akibat zaman era digital 4.0, dan tidak semua memiliki strata pendidikan yang tinggi, tidak semua bisa menggunakan itu, terus nanti pedagang bisa mati karena akibat dunia digital ini maka harus ada keseimbangan, dan inilah peran dari ICSBI diprovinsi Sumsel supaya ada keseimbangan antara digital dengan yang tidak, terutama untuk didaerah desa, ujarnya.
Menurut Ketua ICSBI Koordinator wilayah Sumsel J. Rianthony Nata bahwa hari ini kita melaksanakan peringatan Hari UMKM Internasional tahun 2019 yang mana untuk penyelenggaraan ini merupakan yang kedua, namun secara nasional ini yang pertama, kita mengundang perusahaan-perusahaan baik badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah yang ada diprovinsi Sumsel untuk hadir disini, sekaligus juga kita memberikan penghargaaan kepada mereka. Untuk jumlah komunitas Lebih dari 100.000 dari UMKM kebanyakan pedagang, kuliner, kerajinan, handycraft, dan lain-lain, untuk persentase yang paling banyak adalah pedagang. Untuk sentra industri UMKM ada berapa dari kawan-kawan perusahaan mempunyai inisiasi dan itu sudah disepakati oleh Gubernur Sumsel, bahwa diprovinsi Sumsel belum punya UMKM center, ungkapnya.
Kemudian sekarang kita sedang melakukan penataan dan pengembangan didaerah Dekranasda diJakabaring sebagai pusat UMKM, galery-galery kerajinan, pusat wisata keluarga, pusat kuliner, cafe and resto, wisata budaya, semuanya akan dipusatkan disana supaya menjadi kawasan terpadu. Dalam tahap penyelesaian dari konsep dan akan dirapatkan lebih lanjut untuk pelaksanaan secepat-cepatnya, dan nanti akan dilakukan launching dalam waktu dekat, nanti akan ada kegiatan disana dan akan ada pemberian penghargaan untuk Dekrat Competision, tegasnya.
Ditambahkannya tadi juga kita berikan kepada perusahaan, instansi, dan asosiasi yang berkonstribusi yang peduli terhadap perkembangan UMKM, kalau diperusahaan itu yang memberikan program kemitraan permodalan kepada pelaku UMKM, dari asosiasi yakni yang bisa merangkul UMKM mengakses permodalan, pemasaran, dan lain-lain. Memang kita lihat dahulu untuk didaerah, kemampuan produk-produk unggulan didaerah itu yang bisa kita angkat, jika didaerah itu ingin diangkat menjadi go Digital, jangan sampai Go Digital dapat mematikan sektror real, real kegiatan yang terjadi dimasyarakat, inilah UMKM Internasional harus diangkat kapasitas pelaku, kualitas produknya, kredibilitas dan integritas dari UMKM yang menjadi kualitas, agar bisa dijual dipasar global, pungkasnya.(nt)
Comments (0)