Pemkot Palembang Revisi target PAD 2021

Palembang, Sumselnian.com - Pemerintah Kota Palembang merevisi target Penerimaan Asli Daerah (PAD) pada 2021 dari semula Rp1,2 triliun menjadi Rp824 miliar untuk merespon kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Minggu, mengatakan, pemkot kesulitan merealisasikan target karena perekonomian disadari sangat terdampak akibat adanya pandemi.

Apalagi, dalam beberapa pekan lalu, pemerintah menerapkan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tentunya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

Pada semester I-2021, target pendapatan dari 11 pajak daerah terbilang stagnan atau hanya tercapai Rp300 miliar.

Sektor-sektor usaha yang biasanya menjadi penyumbang PAD seperti restoran, hotel dan hiburan mengalami tekanan akibat adanya kebijakan pemerintah.

“Seharusnya, pada pertengahan tahun sudah tembus 50 persen, lantaran itu kami revisi target menjadi Rp824 miliar,” katanya.

Sebenarnya, pemkot sangat optimistis terjadi peningkatan PAD pada 2021, seiring dengan membaiknya perekonomian domestik dan global.

Namun, munculnya varian COVID-19 yang baru pada 2021 yakni varian delta membuat keinginan tersebut sulit terwujud karena negara mengambil kebijakan pengetatan kembali akivitas masyarakat.

Walau demikian, ia melanjutkan, pemkot mengamati sejatinya masih banyak potensi pajak yang bisa dikejar hingga akhir tahun asalkan menerapkan strategi jemput bola.

Untuk itu, ia telah memerintahkan ke BPPD (Badan Pengelola Pajak Daerah) untuk mendatangi penunggak pajak dengan persuasif dan door to door.

Kepala BPPD Kota Palembang Sulaiman Amin mengatakan pemkot berharap pada semester II-2021 terjadi perbaikan dalam penerimaan PAD karena tren sejak Juli-Agustus telah menunjukkan hasil positif.

“Yang jelas, kami membidik sektor pajak besar seperti PBB dan BPHTB hingga akhir tahun,” kata dia.

Pada tahun 2019, Pemkot Palembang menargetkan PAD sebesar Rp1,3 triliun. Namun pada 2020, lantaran adanya COVID-19 terjadi perubahan yakni dari target Rp683 miliar hanya tercapai Rp 617 miliar. (Ant/As)

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi