Pemkab OKI Jadikan Sektor Pertanian Penopang Ekonomi

Palembang, Sumselnian.com - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menjadikan sektor pertanian sebagai penopang ekonomi daerah setempat setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.

Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar di Kayuagung, Rabu, mengatakan saat ini sektor pertanian menjadi penyokong struktur perekonomian Kabupaten OKI dengan kontribusi sebesar 55,31 persen terhadap PDRB pada 2021.

“OKI memiliki keunggulan dari sisi ketersediaan lahan, dan ini menjadi syarat utama untuk mengembangkan sektor pertanian,” kata Iskandar.

Ia mengatakan produktivitas sektor pertanian, khususnya padi di Kabupaten OKI meningkat, dari 568.043 ton pada 2014 menjadi 763.399 ton pada tahun 2021.

Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Palembang ini juga sudah mengalami surplus beras dalam tiga tahun terakhir sehingga menjadi penopang kebutuhan daerah lain, khususnya provinsi tetangga.

Produktivitas pertanian ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penerapan teknologi pertanian dan upaya mendorong petani untuk melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan sawah.

Ia pun memastikan pembangunan irigasi, bantuan benih dan pupuk sudah dilakukan secara berkesinambungan untuk mendorong produktivitas lahan pertanian.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan R. Bambang Pramono mengatakan Kabupaten OKI berpeluang meningkatkan produktivitas karena pemerintah menyalurkan bantuan pembangunan irigasi dan sumur bor.

Menurut dia, peluang peningkatan produksi juga sangat terbuka karena OKI memiliki areal sawah yang luas tapi intensitas penanamannya masih rendah, yakni hanya satu kali dalam satu tahun.

"Kami akan fokuskan untuk peningkatan produktivitas lahan sawah di lima daerah sentra utama yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur dan Musi Rawas," kata dia.

Saat ini, pertanian rawa lebak kerap kesulitan untuk mengelola air karena di saat musim tanam kedua, biasanya air sedang dalam sehingga dibutuhkan saluran irigasi permukaan seperti yang dilakukan di Kayuagung, OKI.

Sementara untuk sawah tadah hujan kerap terkendala pada ketersediaan air di saat musim kemarau, sehingga infrastruktur sumur bor mutlak dibutuhkan seperti di OKU Timur dan OKI. (Ant/As)

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi