Asisten III Pemprov Sumsel Mengapresiasi FE Unsri Gelar Workshop

Palembang, Sumselnian.com - Universitas Sriwijaya (Unsri) melaksanakan Workshop Kurikulum program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. 

Mengundang pembicara dari Pemprov Sumsel yang diwakili oleh Asisten III bidang Administrasi Dan Umum Prof Dr HM Edwar Juliartha, Perwakilan PT Pusri, Bank Sumsel Babel, Direktorat Jenderal Pajak, dan pembicara lainnya seperti Ketua LP3MP Unsri Dr Ir Kiki Yuliati MSc, Ketua Harian Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) BPC Palembang Eddie Munandar SH MH, Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Palembang Dr Inten Meutia SE MAcc Ak CA. 

Bertempat di gedung Magister Manajemen Lantai II Sabtu (23/11). 

Dikatakan oleh Prof Dr HM Edwar Juliartha, banyak hal yang tergeser dilapangan ditengah-tengah komunitas kita. Tetapi melalui proses, perlu diperhatikan dalam konteks yang lebih luas lagi. Pemerintah daerah khususnya dan Pemerintah Republik Indonesia pada umumnya berada dalam satu kondisi daya saing bangsa yang berada urutan ke 45.  

"Untuk itu kita berusaha untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui suatu proses yang disebut transformasi "SMART". Bagaimana caranya kita enterprenuership demokrasi itu menjadi smart goverment, kemudian digagas dengan tujuan mempercepat langkah-langkah operasional dalam pemerintahan yang melibatkan partipasi masyarakat." 

"Khususnya adanya hubungan Pentahelix antara goverment, akademisi, dunia usaha dan sebagainya," ujarnya. 

Kemudian dalam formulasi hubungan yang baik, paradigma saat ini adalah bagaimana cara memecahkan masalah tanpa masalah, tetapi persoalannya tentu perlu harmonisasi.  

"Presiden Republik Indonesia telah menetapkan 5 program kerja yakni infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi demokrasi, dan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN). Yang paling penting adalah adanya manajemen talenta, dimana dalam konteks ini pendidikan avokasi menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan proses-proses yang selama ini dianggap belum sesuai dengan apa yang diinginkan," ungkapnya. 

Lanjutnya bagaimana caranya untuk membuka usaha, apakah perlu tambahan ekstra, perkembangan teknologi mengubah bisnis, asset yang berupa teknologi, sumber daya yang dibutuhkan dalam bisnis termasuk sumber daya manusianya, pelaksana dan sebagainya. 

"Bagaimana suatu keseimbangan dalam konteks yang lebih luas. Universitas perlu mencari metode belajar untuk mahasiswa bagaimana cara mencari mental dalam skill, berfikir kritis, dan sistemik. Hal ini amat penting untuk bisa bertahan di jaman revolusi industri digital 4.0." 

"Berkaitan dengan keterampilan, leadership dan teamwork," tegasnya. 

Ditambahkan Eddie Munandar SH MH, terus terang untuk Diploma III Fakultas Ekonomi Unsri cukup bernyali di Provinsi Sumsel, karena ada nama besarnya, ada orang-orang besar didalamnya. Tetapi untuk lulusan ekonomi termasuk sulit belajar hukum.  

"Ada kasus dimana mereka tidak mengenal hukum apalagi yang khusus, mereka tidak mengetahui apa beda hukum perdata dan pidana, apa privet dan publik. Ilmu hukum perlu dipelajari, walaupun kita ambil jurusan ekonomi. Ini mungkin etika dalam bekerja, dia tidak tahu budaya, adanya etos kerja, sasaran yang akan dicapai, dan kompetisi." 

"Bertandinglah mereka dari bebagai perguruan didalam bekerja dengan para pesaingnya," pungkasnya.(nt)

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi