Di Kediri, Ada Museum Berisi Foto Zaman Kolonial dan Zaman Now

Kediri - Usia Kota Kediri memasuki 1.138. Kota yang terbilang cukup tua di Jatim dan Indonesia. Mau melihat Kota Kediri zaman kolonial atau zaman now, di Kediri's Photograph Museum jawabnya.

Salah seorang warga Kota Kediri akhirnya mendirikan museum di rumah pribadinya, di Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Ada ratusan foto wajah Kota Kediri mulai tahun 1850 hingga 1980 tersusun rapi yang dapat dilihat dan dipamerkan secara gratis.

Rumah pribadi dan museum yang diberi nama Kediri's Photograph Museum ini sangat ramai dikunjungi warga, pelajar dan mahasiswa saat musim libur. Khususnya saat libur natal dan tahun baru 2018.

Berdiri tahun 2010, museum ini ada 130 koleksi foto Kota Kediri tempo dulu. Koleksinya hampir semua wajah Kota Kediri, sehingga penikmatnya seolah dibawa kembali ke zaman kolonial Belanda.

Dedy Kurniawan contohnya. Mahasiswa asal Pare, Kabupaten Kediri, ini sengaja mengunjungi museum Kediri's Photograph karena penasaran dengan wajah Kediri bagian kota dan kabupaten. Dirinya mengetahui Kediri's Photopgraph dari media sosial. Sebab, di daerah Kediri tidak ada foto tempo dulu selengkap museum pribadi ini.

Ini Musem foto Kota Kediri zaman kolonial/Ini Musem foto Kota Kediri zaman kolonial/ Foto: Andhika Dwi


"Saya tahu dari media sosial soal museum pribadi ini berisi tentang foto-foto tempo dulu. Sangat menarik dan memberikan pengetahuan sejarah yang sangat mendidik, namun mungkin perlu adanya informasi selain dari sosial media juga petunjuk arah maupun nama museum di depan rumah," kata Dedy saat ditemui di lokasi museum, Kamis (4/1/2018).

Pengelola sekaligus pemilik rumah pribadi yang menjadi Museum Kediri's Photopgraph, Imam Mubarok Muslim menjelaskan, awal mendirikan museum ini karena dirinya ingin memperlihatkan kembali cerita tentang Kediri tempo dulu. Sebab, Kota Tua Kediri ini dulu banyak meninggalkan bangunan bersejarah.

"Dengan adanya museum ini, kami berpesan bahwa, konservasi bangunan kuno tidak hanya menjadi tanggung jawab persoalan tetapi juga pemerintah sesuai undang-undang cagar budaya," kata Imam saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya tidak mudah bagi pengelola merawat koleksi foto-fotonya. Sebab, membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.

Sementara itu selama ini pengunjung museum miliknya tak hanya dari Kediri, melainkan dari seluruh Indonesia. Bahkan juga dari manca negara mulai dari Singapura, Belanda dan juga turis Prancis. Museum ini terbuka untuk umum dan digratiskan.
(fat/fat)

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi