Kemenlu Nyatakan Tidak ada WNI Korban Penyerangan Muenster

Jakarta,  Sumselnian.com- Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban insiden penyerangan di Muenster, Jerman.

"Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban," demikian Kemenlu RI lewat akun Twitter pada Minggu.

Dilaporkan sedikitnya dua orang tewas dan 20 terluka, setelah sebuah mobil van menabrak para pengunjung yang duduk di luar Restoran Grosser Kiepenkerl, di Muenster, Jerman pada pukul 15.27 waktu setempat, Sabtu (7/4).

Juru bicara kepolisian setempat melaporkan kepada Reuters bahwa pengemudi mobil van tersebut kemudian menembak dirinya sendiri hingga tewas setelah menabrakkan mobilnya.

KJRI di Frankfurt terus mengikuti perkembangan insiden di Muenster, Jerman dan membuka hotline di +49 1624129044.

Sebelumnya Seorang pria menabrakkan van kendaraannya ke sekelompok orang duduk di luar rumah makan terkenal di pusat kota tua Muenster di Jerman barat pada Sabtu, menewaskan beberapa dari mereka sebelum bunuh diri, kata polisi.

"Beberapa orang tewas," kata juru bicara kepolisian, dengan menambahkan bahwa beberapa yang terluka berada dalam keadaan gawat. Juru bicara kepolisian lainnya menyatakan sekitar 30 orang terluka.

Sumber keamanan menambahkan, "Ceritanya adalah serangan seperti itu tidak dapat dikesampingkan." Van itu melaju ke kelompok orang duduk di sejumlah meja di luar rumah makan Grosser Kiepenkerl, yang terkenal di kalangan wisatawan, kata wanita juru bicara polisi.

Harian laris "Bild" dalam terbitan mayanya mengabarkan bahwa tiga orang tewas dalam kejadian itu.

Polisi menyatakan tidak mencari tersangka lain setelah pengemudinya membunuh diri sesudah kejadian itu, tapi di Twitter, mereka mendesak orang menghindari pusat kota Muenster.

"Bahaya sudah berakhir," kata wanita juru bicara kepolisian tersebut.

Peristiwa itu terjadi setahun sesudah serangan truk di Stockholm, yang menewaskan lima orang, dan membangkitkan kenangan akan serangan truk pada Desember 2016 di Berlin, yang menewaskan 12 orang.

Anis Amri, pencari suaka gagal asal Tunisia dengan jaringan pegaris keras, membajak truk pada 19 Desember 2016, membunuh sopirnya dan menabrakkan kendaraan itu ke pasar ramai, menewaskan 11 orang lagi dan melukai puluhan orang lain.

"Saya kaget mendengar berita dari Muenster," kata Andrea Nahles, pemimpin parlemen dari Sosial Demokrat, mitra kecil dalam koalisi berkuasa Kanselir Angela Merkel.

"Saya turut berduka cita bagi para korban dan keluarga mereka," tambahnya, "Saya berharap pihak berwenang kita dapat dengan cepat menjelaskan latar belakang kejadian itu dan pasukan setempat mendapat kekuatan untuk menjalankan tugas mereka."(Ant/Nef)

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi