Ternyata, di Tanjakan Emen hampir setiap pekan kecelakaan

Sumbang, Sumselnian.com - Ternyata, di Tanjakan Emen yang menghubungkan Bandung dan Kabupaten Subang, Jawa Barat menurut warga dan kepolisan setempat nyaris setiap pekan terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban luka-luka ringan maupun luka berat bahkan meninggal.

Tanjakan Emen berlokasi di Kampung Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, berhawa dingin dan kondisi jalan dengan tikungan tajam. Sabtu (10/2) sejumlah televisi nasional menyiarkan langsung terjadinya kecelakaan maut akibat bus wisata tidak dapat dikendalikan dan menabrak motor di lokasi tersebut.

Akibatnya, sebanyak 26 orang tewas dan 17 orang luka berat dan ringan akibat bus pariwisata terbalik dan terguling di Tanjakan Emen.
 
Puluhan korban tewas dan luka tersebut dievakuasi petugas dibantu masyarakat yang bermukim tidak jauh dari lokasi kecelakaan sampai waktu  malam. akibatnya lalu lintas dari Subang dan menuju Bandung juga sebaliknya ditutup sementara. proses evakuasi berjalan meskipun hari semakin gelap dan cuaca yang dingin serta kabut.

Kecelakaan, Tajakan Emen, Sabtu (10/2) yang menyebabkan banyak korban tewas ternyata bukan kali ini saja, tetapi 17 Juni 2014 rombongan siswa SMA asal Cengkareng juga mengalami kecelakaam maut di lokasi yang sama. Dimana korban tewasnya mencapai sembilan orang tewas dengan kejadian mirip yaitu terjadi tabrakn bus dan mini bus.
 
Minimnya, fasilitas penerangan n rambu lintas disinyalir menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan maut itu, selain itu kondisi cuaca yang kerap berkabut juga membuat pengendara juga sulit untuk memadang secara optimal.

Namun, hal mistis justeru menjadi cerita yang paling banyak didengar masyarakat dan pengemudi yang melintas di wilayah tersebut sehingga disebut Tanjakan Emen, dimana awal mulanya cerita mistis berkembang akibat terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan sang sopir emen meninggal setelah bus yang dikendarainya terbakar hebat dan tewas di tempat.

Karenanya, masyarakat Kampung Cicenang percaya kalau hingga kini, ruh sopir Emen masih berada di kawasan tersebut. Hal itu, dipercayai menjadi penyebab tiba-tiba mobil mogok atau mendadak rem tidak lagi berfungsi. Wallahualam.

Hal mistis, biasanya juga diikuti dengan kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan melemparkan uang logam ketiga hendak atau sedang melintas di jalan yang setiap akhir pekan juga dipadati kendaraan pribadi itu. pelemparan koin itu disinyalir menjadi bentuk penghormatan terhadap arwah sopir Emen.

Sumber : Sindonews

Berita Terkait

Comments (0)

Leave a Comment

*) Harus diisi